KONUT, Lensainvestigator.com- Satu lagi simpul kemajuan dibentangkan di jantung Sulawesi Tenggara. Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, meresmikan jembatan Bailey di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Jumat (25/1/2025), sebagai jawaban nyata atas keresahan masyarakat atas akses vital yang selama ini terputus saat musim banjir tiba.
Jembatan yang kini berdiri kokoh di atas jalur Trans Sulawesi ini bukan sekadar proyek fisik. Ia adalah wujud sinergi antar lembaga—dari Korem, Balai Jalan, hingga Pemerintah Provinsi—yang bersatu menjawab kebutuhan masyarakat. “Kita hadir karena mendengar kesulitan rakyat. Inilah hasil kekompakan, bukan kerja satu-dua orang,” tegas Gubernur yang akrab disapa ASR.
Selama bertahun-tahun, warga Sambandete harus pasrah ketika musim hujan datang. Jalan nasional yang melintasi desa ini langsung tergenang, mengisolasi wilayah dan memutus mata rantai distribusi hasil pertanian. Kini, dengan selesainya jembatan Bailey, keterisolasian itu resmi berakhir.
Namun, ASR tak menutup mata bahwa jembatan Bailey hanya bersifat sementara. “Ini solusi jangka pendek. Kita manfaatkan dan pelihara sebaik-baiknya, sambil kita rancang jembatan permanen yang tahan banjir. Karena Sambandete adalah langganan banjir,” jelasnya, sambil mengingatkan pentingnya partisipasi warga dalam menjaga infrastruktur yang telah dibangun.
Bagi masyarakat lokal, jembatan ini bukan hanya lintasan fisik, tapi juga simbol harapan. “Kalau distribusi lancar, ekonomi bergerak, kesejahteraan meningkat. Itu yang kita kejar bersama,” ujar ASR, menekankan pentingnya infrastruktur sebagai penggerak utama roda ekonomi desa.
Kehadiran jajaran strategis dalam peresmian ini menjadi penanda seriusnya komitmen pembangunan daerah. Turut hadir Ketua DPRD Provinsi Sultra, perwakilan Kepala Balai Jalan Nasional, Danrem 143/HO, Kapolda Sultra, Kapolres Konut, Bupati Konut, jajaran Dinas, BWS, Lanal, serta unsur Muspida lainnya. Mereka bukan sekadar tamu undangan, tapi bagian dari orkestrasi pembangunan kolektif.
Dengan dibangunnya jembatan Bailey ini, jalur Trans Sulawesi di wilayah utara kembali bernyawa. Kendaraan, logistik, harapan, dan cita-cita masyarakat kini melintas tanpa halangan.
Bagi Andi Sumangerukka, ini bukan titik akhir, melainkan permulaan dari pekerjaan panjang menghadirkan konektivitas menyeluruh di Sultra. Di desa terpencil seperti Sambandete, negara telah menegaskan kehadirannya: tidak dengan slogan, tapi dengan tindakan nyata( Usman